“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103)
Zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan dengan syarat yang telah ditetapkan.
Zakat diperuntukkan kepada 8 Asnaf Zakat. Orang yang menunaikan zakat disebut Muzakki.
Sedangkan orang yang menerima zakat disebut Mustahik.
Zakat berdasarkan bentuk kata “Zakah” berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Makna suci adalah zakat mensucikan jiwa dari kejelekan, kebatilan dan pensuci dari dosa-dosa. Sedangkan menurut bahasa, kata “Zakat” berarti tumbuh, berkembang, subur atau bertambah. Makna tumbuh adalah zakat dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan harta, dari zakat yang ditunaikan menyebabkan pahala menjadi lebih banyak.
Mengeluarkan zakat, mengandung harapan untuk memperoleh berkah, keselamatan jiwa dan memupuk segala kelebihan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5).
Zakat merupakan ibadah yang diatur dalam Al Quran dan Sunnah. Zakat termasuk dalam rukun Islam yang keempat dan menjadi salah satu unsur penting dalam syariat Islam.
Karena itu, hukum zakat adalah “Wajib” bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat zakat. Selain ibadah wajib, zakat juga merupakan kegiatan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusian.
Harta yang akan dikeluarkan sebagai zakat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:Milik penuh, yakni harta tersebut merupakan milik penuh individu yang akan mengeluarkan zakat.
Berdasarkan firman Allah SWT (QS At-Taubah: 60), bahwa yang orang berhak menerima zakat/mustahik ada 8 Golongan (Asnaf) sebagai berikut:
Keutamaan Menunaikan Zakat
Berikut adalah manfaat ketika seseorang menjalankan kewajiban zakat:
Zakat ditunaikan umat Islam sebagai perwujudan rukun islam keempat. Selain itu, zakat juga memiliki berbagai manfaat seperti berikut: